Rabu, 02 Mei 2012

Profil Boca Junior


Tim: Boca Juniors
Nama lengkap: Klub Atlético Boca Juniors
Negara: Argentina Argentina
Nickname: Los Xeneizes
didirikan: 03/04/1905
warna: Blau-Gelb
jumlah anggota: 43.320
stadion: La Bombonera
57,395 jajaran
Alamat: Brandsen 805
La Boca
1161 Buenos Aires
Telepon: 0 11/43 09 47 00
Fax: 0 11/43 62 22 60
Situs Web: www.bocajuniors.com.ar
e-mail: webmaster@bocajuniors.com.ar

Boca Juniors.:. prestasi

3 x Piala Interkontinental
1977 2000 2003
6 x Copa Libertadores
1977 1978 2.000 2.001 2003 2007
2 x Copa Sudamericana
2004 2005
24 x Divisi Primera
1931 1934 1935 1940 1943 1944 1954 1962 1964 1965 1969 (Nacional) 1970 (Nacional) 1976 (Metropolitano) 1976 (Nacional) 1981 (Metropolitano) 1993 (Metropolitano) 1999 (Apertura) 1999 (Clausura) 2001 (Apertura) 2004 (Apertura) 2006 (Apertura) 2006 (Clausura) 2008/2009 Liga Apertura 2011/2012 Apertura

Liverpool Football Club LFC



Liverpool Football Club adalah salah satu klub sepak bola terbaik yang didukung di Inggris dan di dunia. Hal ini didasarkan di Liverpool, maka namanya tetapi dukungannya melampaui segala batas dan penggemar sepak bola di seluruh dunia mengidentifikasi diri dengan klub dan dengan bangga menyebut diri mereka kopites, seperti pendukung yang berbasis di Liverpool. Mereka menjadi semakin populer ketika mereka memenangkan Liga Champions pada tahun 2005 dengan mengalahkan AC Milan dalam mode mempesona ketika mereka underdog parah: Mereka datang dari 3-0 dan mengalahkan AC Milan lewat adu penalti. Ini menaklukkan hati penggemar sepak bola di semua benua, dan mengingatkan penggemar lainnya dari era mewah dari 1970-an dan 1980-an ketika Liverpool FC adalah kekuatan dominan di Inggris dan di Eropa.

 

Bill Shankly Memberikan Liverpool Football Club Identitas Its

Liverpool, sebagai klub sepak bola, didefinisikan oleh manajer besar pertama mereka, Bill Shankly, pada tahun 1960. Dia selalu percaya bahwa sebuah klub sepak bola hanya ada selama para penggemar berjalan olehnya dan ia dihormati oleh para pendukung sebagai balasannya. Keinginannya yang terdalam adalah untuk membuat klub tak terkalahkan dan membuat para penggemar bangga, sementara memiliki pemain bermain sepak bola menang dan menarik.
Liverpool Football Club LFC moto adalah "Anda Akan Walk Alone" yang juga lagu kebangsaan klub.
Tim bermain di Anfield, yang telah stadion mereka dan rumah mereka sejak 1892. Para pemain kereta di Melwood, sementara ada akademi khusus untuk menaikkan pemain muda.

Liverpool FC Klub Prestasi

Liverpool telah memenangkan 18 Kejuaraan Liga, 5 Piala Eropa, 7 Piala FA, 3 Piala UEFA, Piala Liga 7 dan banyak piala kecil lainnya.

Piala Mayor Won

Liga Champions (Premiership dan 1 Divisi Judul)
Jumlah Won: 18
Tahun Won:
1900-01, 1905-06, 1921-22, 1922-23, 1946-47, 1963-64, 1965-66, 1972-73, 1975-76, 1976-77, 1978-79, 1979-80, 1981 - 82, 1982-83, 1983-84, 1985-86, 1987-88, 1989-90

Eropa Piala Winners (Piala Eropa dan Liga Champions)

Jumlah Won: 5
Tahun Won:
1976-77, 1977-78, 1980-81, 1983-84, 2004-05


FA Cup Winners

Jumlah Won: 7
Tahun Won:
1964-65, 1973-74, 1985-86, 1988-89, 1991-92, 2000-01, 2005-06

UEFA Cup Winners

Jumlah Won: 3
Tahun Won:
1972-73, 1975-76, 2000-01

Liga Piala Winners

Jumlah Won: 7
Tahun Won:
1980-81, 1981-82, 1982-83, 1983-84, 1994-95, 2000-01, 2002-03

Piala kecil Won

Super Eropa Piala Winners
Jumlah Won: 3
Tahun Won:
1977, 2001, 2005

Piala Super Pemenang

Jumlah Won: 1
Tahun Won:
1985-1986

Charity Shield FA Pemenang

Jumlah Won: 10
Jumlah Bersama: 5
Tahun Won:
1964 *, 1965 *, 1966, 1974, 1976, 1977 *, 1979, 1980, 1982, 1986 *, 1988, 1989, 1990 *, 2001, 2006
(* Beberapa tahun telah bersama-sama)

Selasa, 01 Mei 2012

Profil dan Sejarah AC Milan



 Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil AC Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri (“merah-hitam”). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris[2]. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.

Sejarah AC Milan FC

Klub AC Milan didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. 
Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuad inti AC Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.



Profil Manchester City (The Cityzen)



  
 Nama Lengkap : Manchester City Football Club
Julukan : The Citizens, The (Sky) Blues, City
Berdiri : 1880, dengan nama St Mark's (West Gorton)
Stadion : City of Manchester, Inggris (Kapasitas: 47,726 kursi)
                                                 
Pemilik : Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan
                                                  Presiden : Khaldoon Al Mubarak
 

Meski nama Manchester City sendiri baru dipakai pada musim 1893/94, sejarah City dapat ditelusuri hingga 1880 saat Anna Connel dan dua petugas tata tertib gereja St. Mark mendirikan klub St. Marks (West Gorton). Setelah pindah ke Hyde Road di Ardwick pada 1887, nama pun berganti ke Ardwick AFC untuk melambangkan markas baru mereka. Kesulitan keuangan membuat adanya restrukturisasi klub Divisi Dua pada waktu itu menjadi Manchester City hingga kini.

Periode tersukses klub terjadi pada akhir 1960-an dan awal 1970-an saat mereka dilatih oleh Joe Mercer dan asistennya Malcolm Allison dan diperkuat oleh pemain hebat seperti Colin Bell dan Francis Lee. 1976 menjadi tahun terakhir mereka merebut gelar bergengsi, bahkan sempat terdegradasi dua kali dalam tiga tahun pada era 1990-an yang membuat mereka terjerembab ke kasta ketiga sepakbola Inggris.

 


Gelar prestisius pertama mereka diraih pada 23 April 1904, saat menundukkan Bolton Wanderers 1-0 di final Piala FA, tetapi City gagal merebut gelar ganda di Liga, setelah hanya puas menjadi runner-up. Tuduhan kecurangan dalam keuangan membuat 17 pemain mereka hengkang pada 1906, termasuk kapten Billy Meredith menyeberang ke Manchester United. Tragedi lain terjadi pada 1920 lewat kebakaran di Hyde Road, dan memaksa mereka pindah ke Maine Road, tak jauh dari Old Trafford.

Sejarah seperti terulang bagi the Sky Blues pada era 1930-an dan 1950-an, saat mereka masuk dua final Piala FA beruntun, namun hanya sukses pada kesempatan kedua dalam setiap era. Gelar kedua Piala FA diraih pada 1934, dan final 1956, saat mereka juga membawa pulang piala kompetisi tertua itu, menjadi final paling terkenal sepanjang masa karena kiper Bert Trautmann terus bermain meski lehernya patah dan tak ada satu pun yang tahu.

Dua gelar Divisi Satu juga menjadi koleksi the Citizens, yang dianggap sebagai salah satu tim paling tak konsisten di Inggris. Gelar pertama direbut pada 1937, tetapi naas, mereka terdegradasi musim selanjutnya meski mencetak paling banyak gol musim itu. Sementara itu, gelar kedua direbut dalam zaman keemasan pada musim 1976/68.

Musim panas 1965 menjadi awal kebangkitan City, saat mengangkat duet Joe Mercer dan Malcolm Allison. Mereka pun langsung promosi ke Divisi Satu sebagai juara Divisi Dua pada musim pertama sekaligus membeli Mike Summerbee dan Colin Bell. Dua musim berikutnya, mereka meraih gelar Divisi Satu, diikuti dengan Piala FA pada 1969, Piala Winners dan Piala Liga 1970, sekaligus tim Inggris kedua yang meraih gelar Eropa dan domestik dalam satu musim.

Pertandingan terakhir musim 1973/74 mungkin akan selalu dikenang oleh fans City, saat mantan pemain Manchester United Denis Law mencetak gol tunggal kemenangan 1-0 di Old Trafford sekaligus membuat United terdegradasi. Namun sayang, Piala Liga 1976 menjadi akhir dari era paling sukses di klub ini, sekaligus mengawali era paceklik gelar bergengsi hingga saat ini.

Malcolm Allison sempat memberi harapan saat menjadi manajer untuk kedua kalinya pada 1979, namun hanya mampu membuang uang dengan membeli pemain gagal seperti Steve Daley. Manajer timnas Thailand Peter Reid sempat memberi harapn dengan membawa mereka ke peringkat kelima Divisi Satu dua kali secara beruntun pada 1980-an meski sempat dua kali terdegradasi pada 1983 dan 1987.

City menjadi klub yang terlibat dalam musim pertama Liga Primer Inggris pada 1992, dan selanjutnya terpuruk, dan menjadi klub dengan gelar Eropa pertama yang tersungkur ke kasta ketiga sepakbola Inggris. Sungguh ironis. Masuknya Kevin Keegan pada awal abad ke-21 memberikan harapan semu, meski mantan manajer Newcastle itu sempat memecahkan rekor poin dan gol yang dicetak dalam satu musim saat menjadi juara Divisi Satu (kasta kedua) pada musim 2001/02.

Musim 2002/03 menjadi musim terakhir City di Maine Road, sebelum mereka mengajukan aplikasi untuk pindah ke stadion City of Manchester, yang sebelumnya didirikan untuk Pekan Olahraga Persemakmuran 2002, dan renovasi £35 juta dibutuhkan untuk membuat stadion itu layak menggelar pertandingan kelas dunia. Barcelona mendapat kehormatan sebagai tim tamu dalam pertandingan ujicoba untuk meresmikan stadion, dan Nicolas Anelka menjadi pencetak gol pertama dalam kemenangan 2-1.

Pembelian oleh Sheikh Mansour asal Abu Dhabi, yang diikuti dengan pengangkatan Khaldoon Al-Mubarak sebagai presiden, memberikan secercah harapan melalui dukungan dana mereka yang seakan tak ada habisnya. Pembelian sensasional Robinho dari Real Madrid pada menit-menit akhir bursa transfer musim panas 2008 menjadi tanda dimulainya era baru di Eastlands. Belum lagi dengan janji untuk merekrut megabintang dunia lainnya, seperti Kaka, yang dikabarkan ditawar sekitar £100 juta, jauh melampaui rekor transfer di bawahnya.

Rekor kemenangan terbesar dicetak saat mengalahkan Liverpool Stanley pada 1890 dengan skor 12-0, sementara kekelahan terbesar 1-9 diterima dari Everton pada 1906. Alan Oakes menjadi pemain dengan jumlah penampilan terbanyak, yaitu dalam 668 pertandingan ditambah empat dari bangku cadangan. Sementara Maine Road sempat dijejali 84.569 penonton saat menghadapi Stoke City pada Piala FA 1934, sekaligus sebagai rekor jumlah penonton terbanyak di stadion klub Inggris.





SEJARAH SETAN MERAH (MU)

Tahun awal (1878–1945)

Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.
Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..
Tak lama kemudian, pada tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[5]
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil memengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[6] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[7] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Keterangan:
  • Pemilik Manchester United yang pertama
    • St. Bernard akhirnya menjadi maskot MU yang pertama dari tahun 1902-1906

Era Sir Matt Busby (1945–1969)

Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.
Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain di segala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada Tragedi München.
Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di München, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi München 1958 tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[8] Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter München mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.
Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat Tragedi München.
Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.

Masa sulit (1969–1986)

Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic y`ng berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.

Era Alex Ferguson (1986–sekarang)

Sebelum Treble (1986-1998)

Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim 1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.
United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.
United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.
Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan Final Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".[9]
Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua gelar, Arsenal.

Treble (1998–1999)

Trofi Treble Manchester United di simpan di Museum Di Old Trafford
Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[10] Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[11] Memenangkan Liga Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian tersulit.[11] Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[12] Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[10] Manchester United juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.[13]

Setelah Treble (1999–sekarang)

United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[14] Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.
Giggs pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak untuk United.
United melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.[15]
Musim 2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions,[16] dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat).[17]
Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.[18]
Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin di belakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.
Berkas:Manchester united 2007-2008 champion.jpg
Para pemain Manchester United mengangkat trofi liga inggris saat memenangkan Liga Utama Inggris tahun 2008
Pada 11 Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Champions pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45 menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007. Setahun setelah final Liga Champions UEFA tahun 2008, Manchester United masuk kembali ke final tahun 2009. Manchester United kemudian mengalami kekalahan dalam final Liga Champions UEFA 2008–09, saat menghadapi Barcelona dengan skor 2 – 0 di Roma, Italia.
Musim 2009-10 bukanlah musim yang bagus, karena hanya mendapatkan gelar Piala Liga, hanya finis di posisi kedua, dan terdepak di Liga Champions oleh Bayern Munich. Musim selanjutnya United meraih titel juara liga teratas untuk ke-19 kalinya, melewati Liverpool dengan 18 gelar juara liga, setelah imbang di Blackburn 1-1 untuk penentuan gelar juara dengan Chelsea. Di Eropa, United meraih medali runner-up setelah dihantam pasukan Pep Guardiola,Barcelona 3-1. Di musim tersebut, United kehilangan Gary Neville, Owen Hargreaves, Paul Scholes dan Edwin van der Sar. Di musim 2011-12, United mendapat kemenangan besar atas Arsenal 8-2 di Old Trafford, tetapi kekalahan besar dari Manchester City 1-6 di tempat yang sama. Pertandingan melawan Sunderland (1-0 United) adalah sejarah bagi United, khususnya Sir Alex yang telah resmi 25 tahun bersama United. North Stand resmi diganti namanya menjadi Sir Alex Ferguson Stand. Pada musim itu pula United tidak berhasil menembus 16 besar Liga Champions setelah dikalahkan Basel 1-2 di Swiss. United juga tidak berhasil menembus perempat final Liga Europa setelah tumbang oleh Athletic Bilbao. Di domestik, United disapu Crystal Palace 1-2 di kandang di ajang Piala Liga. United juga menelan kekalahan 1-2 di Anfield dalam ajang Piala FA.

Lambang dan warna klub

Badge Manchester United dari tahun 1960an hingga awal 1970a
Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah (kaos), putih (celana), dan hitam (kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu.[19][20] Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak di tengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah" (The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.[21] Pada akhir 60-an, lambang setan telah mulai untuk dimasukkan pada brosur program dan syal klub, hingga akhirnya dimasukkan ke dalam lambang klub dengan memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[22] Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.


Profil Manchester United

Manchester United F.C.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 
Manchester United
Logo Manchester United
Nama lengkap Manchester United Football Club
Julukan The Red Devils[1]
Didirikan 1878, dengan nama Newton Heath LYR F.C.
Stadion Old Trafford
(Kapasitas: 75.957[2][3])
Pemilik Bendera Amerika Serikat Keluarga Glazer
Wakil ketua Bendera Amerika Serikat Joel dan Avram Glazer
Manajer Sir Alex Ferguson
Liga Liga Utama Inggris
2010–11 Liga Utama Inggris, ke-1
Situs web Situs web resmi klub

Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Soccerball current event.svg Musim ini
Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership pada tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan dua belas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 22 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 19 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[4] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milxar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.

Followers